Sabtu, 19 Oktober 2013

TEKNIK PEMERIKSAAN ANTEBRACHI

Untuk pemeriksaan radiografi patologis yang sering dijumpai meliputi fraktur, dislokasi, corpus alienum, dll. Pada pemeriksaan radiografi antebrachi ini proyeksi yang digunakan adalah proyeksi AP dan lateral. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan di bawah ini.

1. Anatomi Ossa Antebrachi
Antebrachi terdiri dari dua tulang panjang yaitu radius dan ulna, namun kita harus memperhatikan syarat pada setiap pemerksaan tulang panjang, selain objek inti yang kita foto, kedua persendian tulang harus tampak. Jadi pada pemeriksaan antebrachii kita juga perlu mengetahui tulang carpal yaitu sendi bawah pada pergelangan tangan dan juga sendi siku yaitu 1/3 distal humerus.

a.    Radius
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari pada ulna.
•    Ujung atas radius
Radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-sisi kepala radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di bawah kepala terletak leher, dan di bawah serta di sebelah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendondari insersi otot bisep.
•    Batang radius
Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar daripada di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna memberi kaitan kepada flexor pronator yang letaknya dalam di sebelah posterior memberi kaitan pada extensor dan supinator di sebelah dalam lengan bawah dan tangan ligamentum interosa berjalan dari radus ke ulna dan memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah.
•    Ujung bawah radius
Agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua buah sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan skafoid (os navikular radii ) dan tulang semilunar ( linatum ) dalam formasi persendian pergelangan tangan. Permukaan di sebelah medial dari ujung bawah bersendi dengan kepala dari ulna dalam formasi persendian radio-ulnar inferor. Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah menjadi prosesus stiloid radius.
 
b.    Ulna
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dan lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada di sebelah ujung bawah.
•    Ujung atas ulna
Kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku. Prosesus olekranon menonjol ke atas di sebelah belakang dan tepat masuk di dalam fossa olekranon dari humerus. Prosesus koronoideus dari ulna menonjol di depannya, lebih kecil dari pada prosesus olekranon dan tepat masuk di dalam fossa koronoid dari humerus bila siku dibengkokan.
•    Batang ulna
Makin mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberi kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jar. Otot-otot flexor dating dari permukaan anterior dan otot-otot extensor dari permukaan posterior. Otot yang mengadakan pronasi atau perputaran ke depan, dan otot yang mengadan supinasi atau putaran ke belakang dari lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna.
•    Ujung bawah ulna
Dua eminensi atau peninggian timbul di atasnya. Sebuah eminensi kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sendi dengan sisi medial dari ujung bawah radius dalam formasi persendian radio-ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing, prosesus stiloideus menonjol ke bawah dari belakang ujung bawah.

2. Teknik Pemeriksaan 

AP Antebrachi Projection
Pada proyeksi AP antebrachi ini kaset yang digunakan harus cukup untuk mencakup seluruh lengan dari prosesus olecranon dari ulna sampai prosesus styloid dari radius. Kedua gambar antebrachi dapat diambil pada satu kaset dengan membagi kaset menjadi dua bagian menggunakan lead mask. Harus memperhatikan penempatan identifikasi pasien sehingga tidak ada bagian dari gambar radiografi yang terpotong.
Kaset :
  • Kaset yang digunakan pada proyeksi AP adalah 18 x 43 cm tunggal; 35 x 43 cm dibagi memanjang. Karena di Indonesia jarang penggunaan kaset ukuran tersebut maka digunakan kaset ukuran 24 x 30 cm untuk dua proyeksi.
Posisi Pasien :
  • Pasien diatur duduk di samping meja radiografi dan cukup rendah untuk menempatkan seluruh lengan pada bidang yang sama.
Posisi Objek :
  • Atur antebrachi pada posisi supinase, ekstensikan siku, dan pusatkan pertengahan kaset pada pertengahan antebrachi. Pastikan kedua persendian masuk pada kaset.
  • Sesuaikan kaset sehingga sumbu panjang sejajar dengan antebrachi.
  • Pada pasien yang lateral sampai anebrachi berada dalam posisi true supinated.
  • Karena proksimal antebrachi umumnya dalam posisi ini memutar, raba dan sesuaikan epicondylus humeri sampai berjarak sama dari kaset.
  • Pastikan bahwa tangan dalam posisi supinated. Pronasi tangan akan mengakibatkan persilangan radius di atas ulna pada proksimal ketiga dan humerus berputar dibagian tengah, mengakibatkan proyeksi oblique dari antebrachi.
  • Pakaikan pasien apron untuk poteksi radiasi.
Arah Sinar :
  • Tegak lurus kaset pada mid antebrachi.
Tampilan Struktur :
Sebuah proyeksi AP antebrachi menunjukkan elbow joint, radius dan ulna, dan baris tulang karpal proksimal sedikit mengalami pemendekan.

KRITERIA EVALUASI
Berikut ini Kriteria radiograf yanf harus nampak pada proyeksi Ap antebrachi :
  • Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
  • Sedikit superimposisi caput, colum, tuberosity radial, pada daerah proksimal ulna.
  • Tidak ada perpanjangan atau foreshortening dari epicondyles humeri.
  • Memungkinkan elbow joint terbuka jika shoulder ditempatkan pada bidang yang sama dengan antebrachi.
  • Densitan yang sama antara daepah distal dan proksimal antebrachi.

Lateral Antebrachi Projection(Lateromedial)

Kaset :
  • Pada projeksi lateral antebrachi digunakan 18 x 43 cm tunggal; 35×43 cm dibagi dua memanjang. Tapi di indonesia digunakan kaset 24 x 30 cm dibagi dua untuk da proyeksi.
Posisi Pasien :
  • Dudukan pasien di samping meja pemeriksaan dan rendahkan humerus, shoulder joint, dan elbow joint sejajar pada bidang yang sama.
Posisi Objek :
  • Fleksikan elbow 90 derajat, dan pusatkan antebrachi di atas setengah permukaan kaset yang membuka dan sejajar dengan long axis antebrachi.
  • Pastikan bahwa kesua sendi masuk pada gambaran radiograf.
  • Atur lengan pada posisi true lateral position. Sisi ibu jari dari tangan harus berada di atas.
  • Pakaikan apron pada pasien untuk mengurangi dosis radiasi.
Arah Sinar :
  • Tegak lurus kaset pada mid point antebrachi.
Tampilan Struktur :
Proyeksi lateral menunjukkan tulang dari antebrachi, elbow joint, dan baris proksimal tulang carpal.

KRITERIA EVALUASI
Berikut ini gambaran radiograf yang nampak pada proyeksi lateral antebrachi :
  • Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
  • Superimposisi dari radius dan ulna pada ujung distal.
  • Superimposisi oleh caput radial di atas prosesus koronoideus.
  • Radial tuberositas menghadap depan.
  • Epicondilus humerus superposisi.
  • Elbow fleksi 90 derajat.
  • Tampak soft tissue dan trabecula tulang di sepanjang poros radial dan ulnaris.
Demikian proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi antebrachi. Semoga dapat menembah pengetahuan teman-teman.
sumber : http://bocahradiography.wordpress.com/2011/09/01/teknik-pemeriksaan-antebrachi/

Ballinger, Philip W. dan Eugene D. Frank. 2003. Merrill’s Atlas of Radiographic Positions and Radiologic Prosedures, Tenth Edition, Volume Three. Saint Louis : Mosby.

1 komentar: